(hampir) sehari di Semarang

Yeay, akhirnya bisa ke kota Semarang lagi! Kali ini menginjakkan kaki di stasiun Semarang Poncol, karena naik KA Ekonomi Matarmaja dari Malang. Perut terasa kembung, tenggorokan sakit, suara agak serak, tapi gak apa-apa, hajar bleh. Rencananya hanya satu hari, umm, kurang dari satu hari malahan disini. Let’s start our dayyyy!!! Sampai di Semarang, langsung menjejakkan kaki di angkringan Pak Gik di jalan Gajahmada. Konon, angkringan ini adalah angkringan paling gaul se-Semarang. Tempatnya luar biasa ramai, dan (katanya) makanannya enak. Waktu saya datang, “wah, rame ya”. Rata-rata pengunjungnya cowok yang bergerombol. Tempatnya sendiri bersebelahan dengan kali yang airnya kotor dan banyak sampah. Menurut kakaknya Pak Gik, (seorang bapak yang saya lupa namanya, kita sebut saja pak Brodin), angkringan ini sudah ada dari tahun 1960-an. Sebagai anak gaul, tampan dan keren (PADA JAMANNYA), Ia dan pak Gik mendirikan kedai nasi kucing ini. Tapi kemudian doski pindah ke Jakarta dan