Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Seru Terik Weekend Di Candi Prambanan - Ratu Boko!

Gambar
This is such a special moment! Selama bertahun-tahun akrab, jalan-jalan paling jauh itu sebatas pergi ke Bogor! Makanya, nggak kebayang jalan-jalan ke Jogja (naik kereta Ekonomi pula) bisa kesampaian. Saya, Farid, Asmie, Kiki, Cydut dan Anggy (akhirnya!) bisa jalan-jalan bareng :)) Sabtu itu, kita naik motor sejauh 20km ke Candi Prambanan. Wuih, panas terik tapi seru! Serius, panas! hehehe. Untungnya saya bawa si payung ungu BRI (*disebut loh*) yang pada akhirnya patah juga. Banyak penjaja sewa payung di sekitaran candi Prambanan, Rp.5000 per payung. Kita beli tiket paket candi Prambanan - candi Ratu Boko (Rp. 45.000). Nantinya kita diantar ke candi Ratu Boko naik mobil yang udah standby di dekat pintu masuk plus dapat sebotol air mineral dingin. Kitapun langsung ikut mobil ke Ratu Boko. *lucunya, di Jogja ini kita malah ketemu orang-orang yang kita kenal di Jakarta/Bekasi. Ketemu rombongan temen SMP di Alun-Alun Selatan, temen kantornya temen di candi Ratu Boko, dan

Mampir di The House of Raminten

Gambar
Saat jalan-jalan ke Jogja minggu lalu, saya dan teman-teman (Asmie, Aid, Anggy, Kiki) sempat nyobain makan malam di sebuah café berkonsep tradisional Jawa yang unik di jalan Faridan M. Noto. Saat melewatinya, pasti langsung ngeh dengan tempat ini. Unik, karena di bagian luar ada delman, dan ada tulisan besar dengan foto super mencolok. Yea, The House of Raminten, pasti anda yang sering ke Jogja familiar :) Saat itu saya datang di Jumat malam. Begitu masuk, saya pikir ada event disini. Ada deretan bangku yang disesaki orang-orang, menghadap satu layar LCD TV. Kami juga nggak bisa langsung masuk, karena harus menunggu ada tempat kosong terlebih dulu. Wow, ternyata orang-orang yang duduk adalah mereka yang sedang menunggu antrian, sama seperti saya! Sebenarnya agak pusing juga, karena mau makan aja mesti tunggu sekitar 30-60 menit, dengan sesak orang di dalam satu tempat. Sepintas para pelayan dengan pakaian tradisional Jawa, laki-laki dan perempuan berseliweran dengan membaw