Teman 140 Karakter
Gue sadar betul kalau segala bentuk hubungan manusia akan ada on-off dan bahkan berujung. Alasannya, kematian, memisahkan diri secara sadar, ataupun yaa pergi gitu aja. Alasan ketiga itu yang kini menyetani gue. Ketika seorang teman yang menurut gue sangat dekat, amat dekat, bangun pagi-pagi *nyasar ke lagu anak TK* tiba-tiba berasa sangat berjarak. Mungkin memang benar jika diistilahkan, kesenangan baru akan mampu menggeser keriaan lama. Yang bahkan saat ada di sebuah comfort zone yang baru di angkat dari kompor dan masih on fire , dan orang itu bukanlah bagian dari kenyamanannya. Ujungnya.... kadang sikap dan ucapan jadi tidak diatur. Gue jadi inget beberapa masa-masa tersulit gue dan dia, kita saling ada. Bahkan gue tidak punya alasan lagi untuk anggap dia orang lain, karena gue rasa kita nih BFF abeys *gaul kan..* Lalu, masa-masa ini ada -lagi-. Dimana kita sibuk dengan kehidupan masing-masing tanpa libatkan satu sama lain. Dan gue seperti ada di dala