Atas dasar tidak tahu seluk beluk
Bandung, akhirnya saya mampir ke Tahu Lembang, tentu tempatnya di
Lembang. Lokasinya berada di Jl. Raya Lembang 177. Cocok buat buat
Anda yang pengen dateng ke tempat makan sekaligus jalan-jalan, main
di playground atau flying fox, numpang sholat, ataupun lihat-lihat
doang. Serius deh, nggak punya duit, tanpa tujuan ataupun tanpa beli
pun isoke aja, tempatnyapun luas. Dan yang paling menarik, pengunjung
di sini bisa melihat proses pembuatan tahu secara langsung. Dari head
to toe, eh maksudnya dari mentah sampe siap jual. Konsepnya open
kitchen, modern, dan dijamin enggak ada pemandangan pria tanpa busana
lagi ngolah kedelai disini!
*ini mama saya... uhuk uhuk uhuk*
Dari hasil ngobrol saya sama sang
Marketing, (saya dateng atas nama pribadi lho, bukan kantor. Tapi
serasa liputan, ngobrol lamaaa sama marketingnya), rupanya Tahu
Lembang ini dimiliki oleh pengusaha yang juga mengembangkan Rumah
Sosis, The Secret, dan destinasi unggulan lain di Bandung. Sebenarnya
konsep dasarnya sederhana, yaitu menjual tahu sekaligus memberikan
experience pada pengunjung mengenai bagaimana pembuatan tahu.
Tapi kok di sini banyak banget penjual
makanan berbahan dasar kedelai? Menurut marketingnya, Tahu Lembang
hanya menjual produk tahu mentah dan tahu goreng. Aneka produk yang
dijual di sekelilingnya adalah tenant yang menyewa space jualan,
dengan spesifikasi sama, yaitu menjual produk olahan kedelai.
Seluruh produk tahu yang digunakan pedagang merupakan buatan Tahu
Lembang. Jadi di area sebesar itu, fokus utama Tahu Lembang ya itu,
tahu mentah dan tahu goreng SAJA. Sisa lokasi disewakan untuk
pedagang lain, dengan mengikuti konsep yang ada. Jadilah one stop
holiday destination yang komplit di sini. Kereeen....
Apa aja bahan pembuatan tahunya? Ini
dia sodara-sodara, bahannya adalah kacang kedelai, susu sapi,
mentega, bawang putih, kunyit dan air. Mau nyoba gratis tahu yang
sudah dikukus juga bisa, kakak.
Kacang kedelai yang sudah direndam
selama 4 jam kemudian dicuci bersih, digiling, dan direbus selama 1
jam sampai terus diaduk. Menurut abang Marketing ini, kalau weekend,
Tahu Lembang bisa menghabiskan 1 ton kedelai lho!
Karena menjual experience, dalam hal
ini adalah nyaksiin proses pembuatan tahu, tentu faktor estetika diperhatikan.
Nggak ada tuh pria bercucuran keringat tanpa baju di sini. Nggak ada
juga proses pengolahan dengan cara diinjak. Oh ya, di sini, tahu diolah dan
dimasak dalam tungku besar. Nggak bisa terlalu dekat, karena hawanya
panas banget.
Setelah itu, kedelai yang sudah halus
dicampur dengan susu sapi, garam dan mentega. Jika sudah tercampur,
kemudian dimasukkan dalam cetakan kayu, lalu dipres. Naaah, tahupun
siap dipotong-potong, dan melalui tahap perebusan kembali.
Di sini, tahu yang sudah melalui proses
pemasakan lalu dikemas dalam kotak. Tahu Lembang hanya menjual dua
pilihan, yaitu tahu goreng (Rp. 10.000) isi 10 tahu, ataupun tahu
mentah (Rp. 15.000). Tahu goreng lebih murah karena ukurannya lebih
mini.
Nah, selain dua jenis tahu tersebut, olahannya bukan lagi buatan Tahu Lembang, namun oleh tenant-tenant. Namun semuanya tetap mengikuti pakem yang sama, yaitu menu-menu berbahan dasar kedelai. Oh ya, jangan kaget kalau buat beli tahu aja, Anda mesti antre dan berdesakan!
Lalu gimana rasanya?! Yess, lembut banget! Sayangnya, lidah umami saya *maksutnya apa Plo?* tidak mencecap rasa asin di lidah. Terasa plain. Namun tahu yang ini sangat lembut, halus, dan juga lebih gurih karena menggunakan susu.
Saya juga sempat mencicipi susu kedelai (Rp. 7000/gelas) yang sayangnya, rasanya hambar, dan juga tahu crispy (Rp. 10.000)/10 potong). Asik juga tempat ini jadi destinasi liburan. Lengkap juga fasilitasnya!
*Btw, melihat saya tertarik banget
nanya-nanya, akang marketing itupun memberi saya brosur kecil. “Di
sinihhh, teteh juga bisa sakalian ikutan tur. Bisa sama temen,
kaluarga, arisan, bisa semuanyahh. Inih paketnyahhh, ada yang
duapuluhhh rebu satu orang, ada juga yang enam puluhhh rebuuu,
termasuk makan siang. Dapet resep dan sekotak tahu juga lohhh
tehhh!!!” <------ Serius, mamang marketing ngomongnya sunda
pisaaaan...