Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Makan Tahu Tek Enak di Warunge Arek Suroboyo (WEAS)

Gambar
           (Sempet) tinggal di kawasan Salemba bikin saya kurang lebih familiar sama makanan di daerah ini. Ada sop buntut dan soto Betawi enak, warung menu ke-bule-bulean dengan harga nggak sampai duapuluh lima ribu, kedai jamu yang superrr rame, juga rumah makan dengan menu khas Surabaya. Semuanya kesukaan saya nih, termasuk warung khas Surabaya ini, namanya WEAS, alias WarungE Arek Suroboyo! Manstappp!             Saya - si bukan orang Jawa Timur-, kesengsem sama menu tahu tek nya. Iyak, tahu tek nya uhenaaak! pernah makan tahu tek di warung Surabaya-an di kawasan Fatmawati dan kenalan sama menu ini. Eh ternyata di WEAS rasanya lebih ashoy. Tempatnya juga gampang banget ditemuin. Kalau dari jalan raya Salemba, tepat di belokan Seven Eleven belok kiri luruuus, ketemu lampu merah/pertigaan ambil jalan yang paling kanan arah stasiun Kramat. Nggak jauh dari situ, tempatnya sebelah kiri. Nah, kalau masuk dari arah stasiun Kramat, tinggal jalan sedikit dan langsung ketemu warun

Kuliner Bandung: Makan Sambil Cekikikan di Warung Misbar

Gambar
Assalamualaikum wr wb para pembaca rahimakumullah. Jalan Riau, Bandung nggak cuma identik sama Factory Outlet. Di sini juga ada tempat makan nyentrik berkonsep unik, namanya Warung Misbar. Mumpung lagi di Bandung dan dompet ada isinya, langsung deh cabcusss ke sini! Warung Misbar terletak di jalan R.E. Martadinata, atau lebih ngetop disebut Jl. Riau. Tempatnya juga gampang ditemuin. Konsepnya kayak bioskop zaman baheula, di depannya ada poster-poster ala film jadul ukuran besar. Begitu masuk, dijamin gatel pengen foto-foto dulu pas ngelewatin jalan yang dibuat kayak antrean tiket, dan poster-poster di sebelah kirinya. Begitu masuk, ada seorang pria kribo dengan kotak cang-ci-men di depannya menyapa "selamat datang teteeeeehh!" sambil nyengir selebar pintu. Tampak di bagian dalam film Dono Kasino Indro lagi diputer di screen. Ih seru abis kayaknya! Namanya juga warung, makanannya juga dipilih dan diambil sendiri. Pengunjung langsung ambil piring, sendokin nas

Naik Angkot Ke Curug Cigamea

Gambar
Nggak punya kendaraan ataupun males nyetir nggak boleh jadi penghalang jalan-jalan dong sis dan bro rahimakumullah. Tentu ada alternatif lain: naik kendaraan umum. Seperti yang saya lakukan waktu jalan-jalan ke Curug Cigamea di kawasan wisata Gunung Salak Endah, desa Gunungsari, kecamatan Pamijahan, kabupaten Bogor. Tentunya hemat dan nggak kalah seru! Perjalanan dimulai dari rumah saya di Bekasi menuju Bogor naik Commuter Line. Ditempuh sekitar 1 jam 20 menit dengan harga tiket Rp 5.000. Berbekal Googling, saya dapet info kalau lebih enak lewat Ciapus, sementara teman saya prefer naik angkot menuju Leuwiliang. Akhirnya kita pergi ke Tourist Information Center (TIC) yang letaknya di Taman Topi, tepat di sebelah stasiun. Ada petunjuk jalan dan mudah ditemui. Bapak petugasnyapun informatif dan enak ditanya-tanya. Cuss, akhirnya kita bakal lewatin jalur arah Leuwiliang. Dari situ kita nyebrang ke depan Matahari Dept. store, langsung naik angkot 03 tujuan terminal Bubulak.

Kenapa Harus Naik Kereta Api?

Gambar
Sebuah tulisan di situs Kompa**ana sempat membuat saya menganggukkan kepala tanda setuju, tapi juga miris. Si penulis adalah pengguna layanan kereta api Jabodetabek. Ia mengungkap jika kalau waktunya dan keluarga jadi berkurang karena setiap hari ia harus cari nafkah di ibukota dan meninggalkan rumahnya di kawasan Tangerang. Tapi yang bikin alis naik, sang penulis mendakwa kalau pihak kereta apilah yang jadi dalang dan penyebab utama kondisi ini. Kereta yang terlambat, penuh, berdesakan, armada yang kurang, semua membuat waktunya habis. Dan si penulis berujar kalau ia sudah cukup sabar menghadapi kondisi ini setiap hari. Mungkin kesabarannya kian tipis. Dan KRL jadi sumber penyebab. Timeline Twitter tentang kinerja kereta api Jabodetabek juga tak pernah senyap. Sebuah akun komunitas penumpang KRL sering me-retweet keluhan penumpangnya. Mulai dari AC mati, kondisi berdesakan layaknya ‘pepes’, kereta yang terlambat, sampai yang ekstrim (menurut saya), mencaci maki Direktur PT K

Nasi Bebek Enak di Jakarta: Nasi Bebek TKW!

Gambar
Buat gue, sajian khas Sumatera Barat, Jawa Timur, Aceh dan Madura itu rasanya selalu pol banget. Tanpa harus ke Sumatera atau ujung pulau Jawa, Jakarta jadi surganya menu-menu enak dan khas dari beragam daerah. Kalau dari Madura, tentu yang bakal langsung gue sebut adalah nasi bebek. Dan ada satu tempat yang menurut gue nasi bebeknya endeussss to the max, yaitu Bebek TKW atau Bebek Take Away. Waktu ke sini, kondisi perut gue masih setengah kenyang. Tapi tentu itu nggak menghalangi niat mampir ke warung nasi bebek sederhana yang juga manfaatin Twitter dan Facebook buat promosi ini. Lokasinya di kawasan Pasar Minggu, persis di depan Balai Rakyat Pasar Minggu. lokasinya memanfaatkan trotoar jalan. Gak usah takut nyasar atau nggak nemu tempat ini, karena tulisan ‘Bebek Take Away’ keliatan jelas banget.  Oh ya, kenapa namanya Bebek TKW/Take Away? Ternyata karena tempatnya yang minimalis banget, jadi direkomendasikan dibeli dengan cara take away atau dibawa pulang. Wu

Bima Trip (Day 3)

Gambar
Dan kini, akhirnya gue bisa betul-betul mengerti kalimatnya Daniel Atlas di film Now You See Me. “Because the closer you are, the easier it will be fool you. The closer you think you are, the less you will actually see”. Jarak yang jauh, memandang dengan jarak, justru membuka pengelihatan dan membuat gue bisa melihat sisi-sisi detailnya. proses menuju satu tujuan itu justru bisa jauuuuhhhh lebih keren, indah dan luar biasa dibanding destinasinya sendiri. Dan kecantikannya justru (oke, mengulang kata justru) baru terlihat dari jarak yang jauuuh. Menuju pantai Kolo di kecamatan Asakota, Bima, sekitar 2 jam dari kabupaten Bima. Menghampar pantai dan teluk yang luas, berbukit, berkelok, menikung. Pemandangannya luar biasa, langit biru, gumpalan-gumpalan awan, hamparan pantai cantik. Dan pemandangan sepanjang perjalanan ini justru jauh lebih magis di mata, dibanding tujuan pantainya sendiri. Hihhihi. PS: foto-foto di atas semuanya tanpa di edit.