
Nggak punya kendaraan ataupun
males nyetir nggak boleh jadi penghalang jalan-jalan dong sis dan bro rahimakumullah.
Tentu ada alternatif lain: naik kendaraan umum. Seperti yang saya lakukan waktu
jalan-jalan ke Curug Cigamea di kawasan wisata Gunung Salak Endah, desa
Gunungsari, kecamatan Pamijahan, kabupaten Bogor. Tentunya hemat dan nggak
kalah seru!
Perjalanan dimulai dari rumah
saya di Bekasi menuju Bogor naik Commuter Line. Ditempuh sekitar 1 jam 20 menit
dengan harga tiket Rp 5.000. Berbekal Googling,
saya dapet info kalau lebih enak lewat Ciapus, sementara teman saya prefer naik angkot menuju Leuwiliang.
Akhirnya kita pergi ke Tourist
Information Center (TIC) yang letaknya di Taman Topi, tepat di sebelah
stasiun. Ada petunjuk jalan dan mudah ditemui. Bapak petugasnyapun informatif
dan enak ditanya-tanya. Cuss, akhirnya kita bakal lewatin jalur arah Leuwiliang.
Dari situ kita nyebrang ke depan
Matahari Dept. store, langsung naik angkot 03 tujuan terminal Bubulak. Jarak
tempuhnya sekitar 25 menit dengan ongkos Rp 2.500/orang. Dari terminal,
kemudian ganti angkot menuju Leuwiliang (seinget saya sih angkotnya nggak
dilengkapi nomor). Jangan lupa tanya ke sopirnya “lewat Cibatok nggak bang?”. Menurut petugas TIC, ada juga angkot
ke Leuwiliang yang nggak lewat Cibatok, tempat kita turun. Perjalanannya
lumayan lama, sekitar 45 menit dari situ (ongkos Rp 7.000/orang). Meski ibu
saya asli Bogor, tapi soal jalan dan angkot di Bogor jangan ditanya yahh.
Pengetahuan saya sempit sekali soal itu, mungkin masuk ke kategori IQ jongkok.
Tentu disiasati dengan nanya teteh-teteh sebelah atau nyolek abang sopirnya.
Kitapun diturunin di pertigaan
Cibatok, dan kenek langsung ngarahin kita naik angkot biru. Di sini
perjalanannya mulai menanjak dengan pemandangan alam yang lumayan bagus. Ternyata
angkot ini nggak melewati curug Cigamea ataupun curug-curug lainnya di kawasan
wisata Gunung Salak Endah (GSE). Kita-kita yang nggak bawa kendaraan diharuskan
untuk naik ojeg, carter angkot, atau kalo mau menguatkan betis, menghemat uang
dan ngukur jalan, boleh lho jalan kaki dengan posisi jalan menanjak. Kami
akhirnya sewa angkot, dengan harga Rp 70.000 pulang pergi (dijemput).
Perjalanannya asyik, keren dan
lumayan mengobati dahaga akan udara segar. Setelah naik angkot sekitar 1 jam
(biarpun judulnya ‘carter’, tapi nyatanya si bapak supir tetap naik-turunin
penumpang, plus pake ngetem. Yaaa diterima aja deh yaaa), kitapun sampai di
depan pintu masuk curug Cigamea, dan bayar tiket Rp 6.000/orang.
Jadi, berapa kira-kira biaya yang
dikeluarin?
Commuter Line
Bekasi – Bogor : Rp 5.000
Angkot stasiun
– Bubulak : Rp 2.500
Bubulak – pertigaan
Cibatok : Rp 7.000
Cibatok – GSE –
Cibatok : Rp 0 (soalnya gak ikut
patungan Rp 70.000 :D)
Masuk Curug
Cigamea : Rp 6.000
Makan Indomie
& teh panas : Rp 13.000
Cibatok –
Bubulak : Rp 7.000
Bubulak –
stasiun : Rp
2.500
Toge goreng
Taman Topi : Rp 13.000
Commuter Line
Bogor – Bekasi : Rp 5.000
Angkot stasiun
– rumah :
Rp 3.000
-------------------------
TOTAL : Rp 64.000/orang
Nah, enggak mahal kan! Coba,
kalau ke mal di Jakarta, uang Rp 100.000 habis buat makan siang dan beli kopi
segelas :D. Kalau ke sini, bisa jalan-jalan puas seharian. Kalau datang lebih
pagi, bisa mampir ke pemandian dan curug-curug lain juga. Syelamat
jalan-jalaaaaan!
Komentar