Nissin Mikuya Ramen iya-iya flavor
Udah nyobain Mikuya Ramen dari Nissin? Kemarin saya sempat nyoba, dan
worth to try lhooo! Beli Mikuya Ramen rasa saus pedas kedelai hitam ini karena ada
promo beli satu gratis satu dari LuLu Supermarket di Cakung, Jakarta Timur. Harganya
sekitar Rp 6.000-an aja. Dan jugaaa, kabarnya ini mie buatan lokal (bukan
impor) dan di kemasannya sudah berlabel Halal dari MUI.
Kuala Lumpur cukup banget dikunjungi dalam waktu sehari.
Transportasinya yang mudah dan terintegrasi membuat wisatawan jadi gampang
kemana-mana! Jadii, bisa kemana aja kalau cuma punya waktu sehari di Malaysia?
Simak yuks!
Wisata malam naik ke atas
Monas bisa jadi pilihan lho. Terutama buat om tante yang kerja di kawasan
Jakarta Pusat, dan bosan dengan hingar bingar Jakarta yang itu-itu melulu.
Hayuks kita jalan-jalan naik ke Monas, iconnya kota Jakarta! Biar gak malu
gituuu, kerja deket Monas tapi nggak begitu kenal dengan isinya *ih ini sih saya
sendiri hahaha*.
Luggage
tag bisa juga dijadikan souvenir yang murah, unik dan personal. Sejauh yang
saya amati di Instagram, luggage tag atau ‘tanda bagasi’ ini belum umum
ditawarkan oleh penjual-penjual souvenir. Lagipula, sepertinya luggage tag ini
pasti kepake. Jadilah luggage tag ini sebagai ide untuk souvenir acara
silaturahmi keluarga dan pengajian pra nikah.
Sumber foto: Twitter Kokoreaan
Sebagai
tukang jajan yang hobi mampir, warung tenda Kokoreaan bikin penasaran.
Berlokasi di kawasan Matraman, di warung tenda sederhana namun eye catching.
Menyajikan berbagai menu khas Korea yang pastinya nggak aneh lagi buat anak
muda pecinta pelem Korea ataupun follower akun-akun kuliner terkemuka. Gimana
rasanya? Gimana harganya? Yuks simak reviewnya!
Pernah nyobain naan? Naan atau roti gandum pipih ini jadi salah satu menu 'standar' di restoran khas India. Waktu main ke Kuala Lumpur bulan lalu, saya berkesempatan makan cheese naan yang enak dan hangat. Keju nya bukan cheddar, tapi mozzarella yang lembut dan mulur nikmat! Aduuuuh bikin nagih banget…
Keliling Singapura dalam sehari, bisa banget dilakukan. Kok pede banget siiis bilang bisa banget? Soalnya saya pernah melakukannya. Dan kalau saya (yang gampang pegel, capek-an dan gampang ngos-ngosan) aja bisa, pastiiii mbak-mbak dan masnya lebih bisa! Apalagi liburan yang (tidak sampai) seharian ini juga dilakukan dengan budget minimal. Jadi muterin Singapura dengan biaya pas-pasan itu bisa banget!
Gak sulit cari hotel yang
murah dan strategis di Kuala Lumpur. Tapi kalau nyaman, belum tentu. Kemarin saya mendapatkan tempat nginep yang oks bangs untuk sekelas harga Rp 260.000 per malam. Kamar mandi dalam, bangunan baru, dan fasilitasnya mirip-mirip
hotel bintang 2! Cocok banget untuk saya, si hijaber yang butuh privasi dan kamar yang enak buat tidur.
Susah nggak sih, naik
kendaraan darat menuju Malaysia dari Singapura? Ih enggak kok! Asal rencana
perjalanan sudah dipersiapkan, insya Allah gampang aja menuju negaranya Upin
Ipin dan Boboiboy (yailaah taunya itu doang). Saya bersiap dari tengah
Singapura sekitar jam 5 sore, dan pukul 3 dinihari sudah tiba di Terminal
Bersepadu Selatan. Ini cara yang paling ekonomis, dan per orang biayanya nggak sampai Rp 150.000 ke Kuala Lumpur. Hyukk simak cerita detilnya, ceu!
Saya adalah penggemar
ayam goreng KFC. Ups maaf, lebih tepatnya kita semua adalah penyuka ayam KFC.
Teruuus apa jadinya ketika ayam goreng KFC yang renyah dan juicy itu dipadukan
dengan saus keju di sekelilingnya? Akhh penasaran banget mau coba!
Saya termasuk yang
sering menulis berdasarkan kesan dan pengalaman pribadi. Jadi judul di atas
kurang lebih menggambarkan kalau saya sedang….. sedang….. sedang…..
merencanakan bikin kolam renang merencanakan pernikahan. HEHEHEHEHEHEEE.
*nyengir selebar trotoar* Jadiii, kemungkinan ke depannya akan cukup sering membahas suka
duka pahit manis persiapan pernikahan yang yaampun, ribet
yeeeee.
Jadi gedung dulu apa
catering dulu?
Kalau bayangin menu sop
ikan, yang langsung muncul di kepala adalah kuah beningnya yang gurih dengan
aroma daun kemangi yang wangi khas. Tambah mantap saat cabe rawit dibelah kasar
dengan sendok, lalu dimakan hangat-hangat. Ikannya lembut dan dagingnya tebal. Asli
bikin ketagihan!
Whaaatt Bandung lagiii? Iyee Bandung, kota
dimana penduduknya nggak akan pernah hapal ada berapa banyak spot menarik di
dalamnya. Tempat seru di Bandung bagaikan butiran mesis di martabak depan
minimarket. Gak kehitung, kayak pengorbanan aku untuk dia. *disebor mesis*
Selain kisah bahagia dan senang dapat beribadah ke Tanah Suci, banyak juga kisah sedih dengan kerugian moril dan materil. Dari yang dijanjikan berangkat tapi gak berangkat-berangkat, ataupun uang yang dibawa lari. Efeknya sedih, malu, marah, dan lainnya. Karenanya, penting banget untuk memilih biro umroh yang amanah.
Tulisan ini adalah hasil berbagi cerita dengan sesama jamaah umroh, cerita teman-teman, dan tentunya pengalaman saya dan keluarga. Kami mendapat pelajaran berharga saat menemukan banyak kejanggalan saat merancang keberangkatan umroh pertama kali (sempat saya tulis di artikel sebelumnya). Alhamdulillah tetap bisa berangkat dengan travel umroh lainnya. Jadi mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang berkeinginan ke tanah suci, maupun yang sedang merencanakan ibadah umroh yaaa...
Di Cilegon, ada cukup banyak restoran Korea yang bisa dipilih. Biasanya
disinggahi oleh warga Korea yang banyak bekerja dan tinggal di Cilegon, maupun
pribumi yang juga suka makanan khas Negeri Gingseng ini. Saya mampir ke salah
satunya, yaitu A Mi Rang resto. Kenapa di sini? Karena ada label halal nya,
jadi tenang deh. Sudah lama sekali nggak makan dol sot bibimbap, jadi sore itu
saya pesan menu paduan nasi dan sayuran yang terkenal lezat!
Assalamualaikum…
Hola! Kemarin
silaturahmi Idul Fitri bawa apa ke rumah saudara, kerabat, dan juga (calon)
mertua? Alhamdulillah, kebutuhan bingkisan dan hantaran di hari raya ini
membawa rezeki tersendiri untuk saya dan kakak saya. Kami menjual brownies dan
juga lekker Holland yang sedang trend di kalangan pecinta kue. Apalagi kini
semakin mudah karena memanfaatkan jasa antar ojek online. We deliver a
delicious cake right to your home and office, with affordable price!
Lekker Holland, apa tuh? Kalau dicari di internet, rasanya nama ini hanya populer di kalangan ebu-ebu Indonesia. Nama aslinya sendiri adalah Hollandse boterkoek, asal Belanda. Kue ini harum aroma butter, dengan tekstur paduan padat di luar tapi dalamnya lembut. Kalo kata salah satu customer saya mah, mirip-mirip kayak makan nastar, tapi lebih manis dan tanpa nanas. Hehehe. Salah satu ciri khasnya adalah polesan kuning telur di bagian atas yang dibuat bergaris. Rasanya manis, enak dan wangi! Kalau brownies tentu sudah lebih familiar ya. Cake coklat lembut dan agak padat. Saya juga doyan bangett brownies jualan sendiri, karena rasanya ‘nyoklat’ bangeeet! Sepotong dua potong udah endeus bener, apalagi kalo ditemenin teh tawar hangat. Mantaps!
Lekker Holland, apa tuh? Kalau dicari di internet, rasanya nama ini hanya populer di kalangan ebu-ebu Indonesia. Nama aslinya sendiri adalah Hollandse boterkoek, asal Belanda. Kue ini harum aroma butter, dengan tekstur paduan padat di luar tapi dalamnya lembut. Kalo kata salah satu customer saya mah, mirip-mirip kayak makan nastar, tapi lebih manis dan tanpa nanas. Hehehe. Salah satu ciri khasnya adalah polesan kuning telur di bagian atas yang dibuat bergaris. Rasanya manis, enak dan wangi! Kalau brownies tentu sudah lebih familiar ya. Cake coklat lembut dan agak padat. Saya juga doyan bangett brownies jualan sendiri, karena rasanya ‘nyoklat’ bangeeet! Sepotong dua potong udah endeus bener, apalagi kalo ditemenin teh tawar hangat. Mantaps!
Semangkuk
bakso yang hangat dan gurih selalu dicari orang. Jadi magnet tersendiri dan orang-orang
rela berjejer mengantri. Seperti Bakso Teteh ini, yang selalu dipenuhi para
karyawan di area Cikini, Menteng dan sekitarnya. Kuahnya yang bening gurih, bakso
yang lembut, plus sambal kacang yang pedas selalu ngangenin. Ditutup dengan
segelas jus jambu merah yang kental dan segar. Pas banget dimakan siang-siang!
Sumber foto: inayah.co.uk
Bulan
Agustus 2016 akan menjadi tahun ke 6 saya mengenakan kerudung. Setelah beberapa
tahun kerja di media yang fleksibel sekali pakaiannya, kini saya bekerja di
sebuah perusahaan jasa yang mengharuskan karyawannya berbusana formal. Jadilah
jeans, kaos, blus dan sneakers berganti dengan kemeja, celana/rok bahan, batik
(tapi tetap ransel-an. Hehe).
Awalnya kagok beneur sis… 2 bidang berbeda, karakter berbeda dan tentu definisi tentang pakaian rapi juga beda. Di kantor yang sekarang, saya bahkan pernah kena tegur atasan karena pakaiannya dianggap terlalu santai. PADAHAL MAH saya pikir ini udah rapi banget! Hahaha. Dan kemudian makin kesini saya belajar bagaimana berpakaian sesuai kultur perusahaan jasa ini yang rapi, sopan, tapi tetap jadi diri sendiri. FYI, preferensi berpakaian saya sehari-hari begini: bawahan rok, pakaian tidak ketat, kerudung menutup bagian depan, tidak terlalu tebal dan tidak menerawang.
Awalnya kagok beneur sis… 2 bidang berbeda, karakter berbeda dan tentu definisi tentang pakaian rapi juga beda. Di kantor yang sekarang, saya bahkan pernah kena tegur atasan karena pakaiannya dianggap terlalu santai. PADAHAL MAH saya pikir ini udah rapi banget! Hahaha. Dan kemudian makin kesini saya belajar bagaimana berpakaian sesuai kultur perusahaan jasa ini yang rapi, sopan, tapi tetap jadi diri sendiri. FYI, preferensi berpakaian saya sehari-hari begini: bawahan rok, pakaian tidak ketat, kerudung menutup bagian depan, tidak terlalu tebal dan tidak menerawang.
Barangkali
ada dedek-dedek yang baru mau mulai mencari kerja ataupun kakak-kakak yang
masih kagok berbaju formal dengan rok, ini ada sedikit tips dari saya:
Saat berangkat Umroh memang banyak hal yang harus dipersiapkan. Semakin banyak nanya dan Googling, rasanya jadi merasa butuh ini dan itu. Gimana kalau disana panas banget dan kulit iritasi? Katanya disana banyak copet? Hmm perlu mukena baru nggak ya? Saat ke toko perlengkapan Haji dan Umroh, rasanya langsung mendadak butuh semua hal XD Apalagi toko di Tanah Abang, semuanya lengkap ada. Kan jadi bingung dan elus-elus dompet ya. Hehehe.
Midori jadi salah satu
tempat yang direkomendasikan oleh penyuka makanan Jepang di Jakarta. Menurut
ulasan orang di Google, katanya siiih makanannya enak, harganya reasonable plus
tempatnya nyaman. Ditambah tempatnya dekat stasiun dan gak jauh dari kantor saya
(penting banget ini!). Jadilah suatu sore saya sudah duduk manis di Midori
Restaurant Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Uhui, ternyata seru banget yaa makan di
sini!
Uang saku tentunya jadi
salah satu hal yang harus banget dibawa saat travelling. Begitu juga saat
Ibadah Umroh, tentu sudah siap-siap uang Riyal. Nah, banyak yang
bertanya-tanya, sebaiknya bawa uang berapa? Kalau sedikit takut kurang jika
sewaktu-waktu butuh sesuatu, tapi kalau kebanyakan juga uang yang dipunya nggak
cukup. Hehehe. Begitu juga dengan lokasi belanja, di Madinah cukup menggiurkan,
tapi takutnya kalau sudah belanja ini itu di Madinah, eh ternyata di Mekkah
lebih menarik (tapi uang sudah terlanjut tipis). Ini informasi dari pengalaman Umroh saya bulan lalu,
mudah-mudahan bermanfaat dan bisa memberikan pencerahan. Hihiy.
Foto kiriman teman satu perjalanan. Ini di Bir Ali saat Miqot Umroh pertama :)
Urusan memilih yayasan pengelola
ibadah Umroh tentu nggak bisa asal-asalan. Pastikan yang sudah punya nama
besar, berpengalaman, punya sistem jelas dan professional. Alasan itu yang
membuat saya merekomendasikan Patuna ke keluarga untuk rencana perjalanan
umroh. Alhamdulillah, pilihan (kali ini) benar-benar amanah. Ini kisah pribadi
saya bagaimana akhirnya ‘berlabuh’ di Patuna, setelah sebelumnya sempat hampir tertipu biro perjalanan umroh yang nggak jelas.
Pengalaman bermitra dengan biro perjalanan umroh yang tidak bertanggung jawab begitu
membekas dan memberi banyak pelajaran. Saat masih berurusan di biro umroh
abal-abal, saya sudah menghubungi Patuna. Sebetulnya sekedar komparasi,
membandingkan proses yang saya jalani dan sistem yang dimiliki Patuna. Ya
memang jauuuh banget.
Notes 1: dari awal, kami sekeluarga tidak ekspektasi muluk-muluk atas pelayanan selama di Tanah Suci yang akan kami dapat. Yang penting kepastian berangkat dan hotelnya jelas. Jadi ketika pada pelaksanaannya kami nilai Patuna sangat baik, kesan ini bisa saja mungkin berbeda dengan anggota rombongan lain. Jadi ‘puas banget’ versi kami bisa aja terasa ‘biasa aja’ untuk orang lain. Hehehe.
Notes 2: Ini murni testimoni pribadi, tanpa sponsor. Hehehe.(atuh siapalah sayaa, bukan artis ibukota)
Foto oleh Flora Febrianindya
Harapan dan impian ke tanah suci sekeluarga sudah di depan mata.
Hati tentu berbunga, undangan Allah datang tanpa disangka-sangka, prosesnyapun
cepat. Tapi ternyata rencana awal kami sempat diwarnai drama yang cukup
menguras energi, yaitu: hampir salah memilih biro perjalanan, dan sepanjang prosesnya bukan ketenangan yang didapat, tapi justru kekhawatiran dan curiga. Ini
tentu pelajaran besar untuk saya sekeluarga. Dan semoga bisa jadi pelajaran
juga untuk yang lain…
Note 1: Nama orang, lembaga dan yayasan di sini adalah karangan,
bukan nama sebenarnya. Kalau ada kesamaan, betul-betul tidak ada maksud
negatif.
Note 2: This is gonna be a loooong post….
Gak harus ke Jakarta,
di Bekasi juga ada beberapa money changer yang bisa diandalkan. Khususnya untuk
mata uang yang banyak digunakan, misalnya USD, SAR, RM, SGD, dan mata uang
populer lainnya buat orang Indonesia.
Menurut hasil pencarian di Google, ada beberapa money changer yang tergolong ramai dan bisa diandalkan, yaitu KPM di Giant Hypermall, dan BIT di Metropolitan Mall. Sedikit sekali review di internet tentang dua money changer itu. Kemudian saat sedang suntik meningitis/urus buku kuning, saya mendapat brosur Dolarasia cabang Bekasi. Jadi bertambah deh daftar saya mengenai money changer di Bekasi.
Menurut hasil pencarian di Google, ada beberapa money changer yang tergolong ramai dan bisa diandalkan, yaitu KPM di Giant Hypermall, dan BIT di Metropolitan Mall. Sedikit sekali review di internet tentang dua money changer itu. Kemudian saat sedang suntik meningitis/urus buku kuning, saya mendapat brosur Dolarasia cabang Bekasi. Jadi bertambah deh daftar saya mengenai money changer di Bekasi.
Terakhir
kali agaknya sudah setahun lalu. Naik pesawat ke Palembang, lalu jalan darat
sekian jam ke Tanjung Enim. Mulai tidur saat di Indralaya, lalu istirahat untuk
makan dan cari toilet di Prabumulih, gak lupa mampir ke Rumah Makan Tahu
Sumedang untuk beli gorengan. Kemudian jalan lagi menuju Muara Enim,
melanjutkan tidur pulas sampai miring-miring. Kalau sudah lewat GOR dan kota
Muara Enim, berarti tak sampai 15 menit lagi kita sampai ke area tambang dan
perumahan Bukit Asam!
Sumber foto: banjarmasin.tribunnews.com
Akhir Maret lalu, saya
berkesempatan ke Banjarbaru selama 5 hari. Dengan tetap mengusung motto “bukan
kemana-nya, tapi kenikmatan perjalanan tergantung kita memaknainya” *ciyee*, perjalanan
dinas kali ini terasa cukup menyenangkan. Setidaknya nambah list tempat makan
yang pernah dikunjungi, dan juga ke pusat oleh-oleh yang paling heitz
se-Kalimantan Selatan.
Layanan
vaksinasi Meningitis kini juga ada di Asrama Haji Bekasi. Yang saya alami,
suntik vaksin di sini cepat dan mudah, dekat pula dari rumah. Gak sampe 45
menit, prosesnya beres!
Seperti
saat mengurus paspor, ada beragam versi cerita orang mengenai pemberian vaksin
meningitis. Ada yang bilang antri panjang, hanya ada di bandara dan pelabuhan,
hingga efeknya yang disebut bikin badan meriang dan pegal. Yasutralah,
bismillah, dijalani aja. I've got a good news, kini Asrama Haji Bekasi melayani
vaksinasi meningitis juga. Uhyeaa, ga usah ribet ke Halim, Tg. Priok atau malah
Soetta dong!
Foto: hadiyanta.files.wordpress.com
Belum
lama, saya dan keluarga berurusan dengan kantor imigrasi. Bapak, ibu dan adik
membuat paspor baru, dan saya harus menambah nama pada paspor yang sudah ada
menjadi 3 suku kata. Dulu saat membuat paspor tahun 2012 di Imigrasi Bekasi, saya agak ilfeel
dengan pelayanan yang lama, diselak orang-orang bercalo,
tempatnya panas dan sesak serta bayar map/formulir yang sebetulnya gratis.
Alhamdulillah, sekarang imigrasi sudah jauuuuuh lebih baik.
Foto: papasemar.com
Tiap hari naik KRL
Commuter Line tujuan Bekasi – Jakarta Kota – Bekasi bikin saya cukup familiar
dengan beragam tingkah laku penumpangnya. Saat naik kereta, berbagai karakter
dan penampilan kita saksikan. Ada yang rapi, wangi, kelimis,
sampai yang bau ketek, doyan nyender ataupun suka nyikut. Gak Cuma itu, ada
juga perilaku yang aneh dan mengarah ke bikin kesel dan pengen langsung keramas, hahaha. Karena naik kereta adalah perjuangan, diisi dengan orang-orang tangguh yang sigap melindungi dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Ihiy.
Mie Kocok tentu sah jika masuk dalam kategori kuliner favorit di Bandung. Mie kuning kenyal pipih, plus potongan kikil serta potongan kaki sapi dengan lemak dan daging yang menempel di sekeliling. Disiram kuah kaldu kental yang gurih, makin kumplits dengan taburan bawang goreng seledri. Enak bener tshay!
Kedai ‘Mie Kangkung
Pertama’ di jalan Ahmad Yani Cilegon ini bikin penasaran. Sebagai penyuka mie garis
keras, saya memasukkan mie kangkung ini dalam ‘To-Do-List’ perjalanan kali ini
ke Banten *halah gaya*. Iyadongs, kan penasaran sama mie (yang katanya) enak
dan gurih. Slurrrp!
foto: http://r-ec.bstatic.com
Dengan tarif relatif
rendah, nggak heran kalau budget hotel punya fasilitas yang minimalis. Buat
sebagian orang, menginap di kamar yang isinya tembok – kasur – tembok lagi dalam intensitas yang tinggi lama-lama bikin jenuh. Tapi ada sedikit tips yang
mungkin bisa membantu meredam rasa bosan. Yaa dari yang bosen banget jadi bosen
aja lah minimal… hehehe.
Café D’ Pakar kini jadi
salah satu kafe hits di Bandung. Tidak seperti tempat makan lain di kawasan
Dago Atas yang umumnya terletak berdekatan, Café D’ Pakar ini letaknya
sendirian. Nggak punya tetangga. Karenanya, mungkin lokasi Café D’ Pakar
sedikit membingungkan untuk yang baru sekali ke sini, ataupun belum pernah ke
Tebing Keraton. Nah, mudah-mudahan informasi di postingan ini bisa membantu :)
Foto: O Tiket
Banyak destinasi seru di sekitar Jakarta yang cocok untuk liburan satu hari. Iyadongs, libur satu hari tetap harus disyukuri. Bisa piknik, trekking di kaki gunung, kulineran, lihat air terjun, lihat-lihat pusat kabupaten, dan lainnya! Irit di kantong, cukup satu hari dan tetap senang pastinyaaa!
Teruuus, kemana aja nih nyai tujuannya? Ini diaa.
Cafe D’ Pakar ini patut dicoba kalau liburan di Bandung. Tepatnya di
Dago Pakar yang dikenal dengan udara sejuk dan pemandangannya yang ciamik.
Biarpun sampai harus ambil nomor antrian untuk masuk ke areanya, tapi ‘suguhan’
café ini cukup istimewa karena pemandangannya yang cihuy abis!
Postingan Populer
-
Beberapa waktu lalu, ada sebuah postingan Instagram akun keuangan yang menyebut perkiraan biaya hamil dan melahirkan. Disitu disebutkan ...
-
Alhamdulillah, akhirnya kami masuk ke trimester ketiga kehamilan. Di usia kehamilan kira-kira 28 minggu ini, saya dan suami berniat unt...
-
Foto: kumparan.com Naik kendaraan umum bagi ibu hamil tentu ada suka dukanya. Masuk bulan ke delapan kehamilan, berarti sudah de...