Itinerary Keliling Singapura Dalam Satu Hari Versi Backpacker Pemula
By Flora - Oktober 28, 2016
Keliling Singapura dalam sehari, bisa banget dilakukan. Kok pede banget siiis bilang bisa banget? Soalnya saya pernah melakukannya. Dan kalau saya (yang gampang pegel, capek-an dan gampang ngos-ngosan) aja bisa, pastiiii mbak-mbak dan masnya lebih bisa! Apalagi liburan yang (tidak sampai) seharian ini juga dilakukan dengan budget minimal. Jadi muterin Singapura dengan biaya pas-pasan itu bisa banget!
FYI, backpacker pemula sebetulnya saya sendiri, adik saya nggak termasuk. Tapi karena kita sama-sama baru pertama kali ke Singapura, jadilah clueless dan nyasar mulu! Hehehe.
CHANGI AIRPORT –
HENDERSON WAVE
Hokeh, bisa tebak
perjalanan ini dimulai dari mana? Iya betul banget, dari Changi Airport
(tebakan macam apa ini?). Saya dan adik saya tiba tengah malam di Changi
Airport, naik Tiger Air dari Bandara Soekarno Hatta. Kami naik Tiger Air, kalau
tidak salah biaya tiket CGK – SIN untuk berdua sekitar Rp 750.000 di Traveloka.
Kemudian tidur (lebih tepatnya merem) di Changi sampai pagi. Panduan untuk
tidur di Changi bisa dilihat di blog ini dan juga blog ini. Oh iya, kami dibawakan bekal oleh mama dengan porsi BANYAK BENER. Jadi 1 pax kami makan berdua di Bandara Soetta, 1 pax lagi dimakan di Changi. Uhui, enak (dan hemat) banget makan nasi, orek tempe, ayam kecap, perkedel dan sayur bayam di negeri orang *tsaah.
Sekitar jam 6 pagi,
kami kasak kusuk cari tempat sholat. Merasa sudah terlambaaat banget, padahal
ternyata Subuh di Singapura kan emang jam 6 pagi. Hahaha. Ternyata menurut
informasi dari petugas-petugas toilet, setelah keluar imigrasi tidak ada
musholla. Changi Airport, Singapura, tetanggaan sama Malaysia dan Indonesia,
kagak ada tempat sholat. Luar biasa. Kamipun wudhu (plus cuci muka sikat gigi)
di toilet – gak mandi, hahaha- , dan sholat di salah satu sudut dengan ruangan
instalasi beralas pashmina dan koran.
Okay, mari kita mulai
perjalanan! Sesuai itinerary, destinasi pertama adalah Henderson Wave. Dari
terminal 2 Changi kita langsung ke stasiun MRT. Kami membeli one day tourist
pass seharga SGD 20 per orang, nantinya di ujung hari yang $10 nya bisa di
refund. Stasiunnya masih sepiii banget, padahal sudah jam setengah 7 pagi.
Well, kami masih belum menyesuaikan waktu, masih kebawa jam di Indonesia, jam
setengah 7 itu udah macet dan kereta padat. Hahaha.
Dari Changi Airport,
naik MRT hijau ke Stasiun Tanah Merah (2 stasiun). Kemudian lanjut MRT hijau
lagi sampai ke Outram Park (12 stasiun). Di Outram Park tukar lagi naik MRT
Ungu ke arah Harbourfront (2 stasiun). Kemudian keluar di exit pintu C dan naik
bus. Pagi itu hujan deraaaas, dan berhubung kita mau ke daerah hutan hota, kan
nggak lucu ya kalo terus dijalanin (padahal kata orang kan: jalanin aja dulu….).
Sambil menunggu hujan, jadinya sarapan dulu di area foodcourt stasiun.
Tempatnya bersih, terjangkau dan pilihan makanannya variatif. Karena masih
pagi, jadi baru beberapa yang buka. Kami makan menu sarapan paket seharga $5
berdua di sebuah kopitiam. Yang melayani adalah dua orang lansia keturunan Chinese dan ngomongnya cepeeeeet banget. Sayapun ho-oh ho-oh aja.
Kelar makan, sekitar jam 08.30 pagi kita keluar lagi. Berharap hujannya sudah selesai dan kita bisa lanjut ke tujuan. Selanjutnya menunggu bus nomor 131 atau 145, kurang lebih 5 pemberhentian. Turun di halte Aft Telok Blangah Hts, halte kedua setelah memasuki Henderson Road. Kan kita mah anaknya taat ya. Tangga ke Henderson Wave ada di seberang halte, tapi sesuai aturan, kita harus ikut jalur penyebrangan di simpang jalan. Giliran di Negara orang takut yeee, tapi kalo di kota sendiri, masih suka tergoda langsung nyebrang aja. Hahahahaha *dikepret. Hokaiii, sampailah kita di Henderson Wave!
Kami memesan paket A dan C supaya gak ribet, masing-masing $2,5. Paket A berisi teh (teh = teh tarik), roti bakar dan telur rebus. Paket C berisi teh dan dua potong sandwich daging dan keju. Telurnya setengah matang, dan kami makan dengan buru-buru supaya nggak eneg. Hahahaha.
Kelar makan, sekitar jam 08.30 pagi kita keluar lagi. Berharap hujannya sudah selesai dan kita bisa lanjut ke tujuan. Selanjutnya menunggu bus nomor 131 atau 145, kurang lebih 5 pemberhentian. Turun di halte Aft Telok Blangah Hts, halte kedua setelah memasuki Henderson Road. Kan kita mah anaknya taat ya. Tangga ke Henderson Wave ada di seberang halte, tapi sesuai aturan, kita harus ikut jalur penyebrangan di simpang jalan. Giliran di Negara orang takut yeee, tapi kalo di kota sendiri, masih suka tergoda langsung nyebrang aja. Hahahahaha *dikepret. Hokaiii, sampailah kita di Henderson Wave!
HENDERSON WAVE – BUGIS STREET
– MASJID SULTAN
Masih aja ber-mindset
waktu Jakarta, jam 10 kami sudah turun lagi. Tujuannya adalah ke Bugis Street
sebentar dan Sholat Jumat di Masjid Sultan. Dari Henderson Wave naik bus lagi
nomor 131 atau 145 ke Harbourfront. Lalu naik MRT ungu, turun di Outram Park Interchange.
Kemudian lanjut naik MRT hijau, turun di Bugis.
Ke Bugis Street beli
sedikit oleh-oleh, lalu jalan kaki ke Masjid Sultan. Disini beli kaos seharga
$10 untuk 4 kaos dan 12 gantungan kunci seharga $5. Terus beli es milo dan es
kiwi, masing-masing $1 per gelas, dimana komposisinya adalah 70% es batu dan
30% air beneran. Hahaha. Lanjut jalan kaki ke Masjid Sultan.
Sampai di Masjid Sultan jam 11.45, kami heran. Kok sepi-sepi aja ya? Yasudahlah, kamipun menunggu waktu Dzuhur/sholat jumat di dalam. Setengah jam disana, baru mulai ngaji, belum adzan. Saya bahkan sampai ketiduran di dalam. Lama kelamaan masjid mulai penuh, termasuk di tempat sholat wanita. Ternyata adzan Dzuhur dikumandangkan sekitar jam 13.30. Hahaha lama juga ya sis! Tau gitu kita makan siang dulu... Total waktu di Masjid Sultan ini sekitar 3 jam. Hihi.
that's what brother are for... jagain kakaknya dan bawain barang hahaha...
Sampai di Masjid Sultan jam 11.45, kami heran. Kok sepi-sepi aja ya? Yasudahlah, kamipun menunggu waktu Dzuhur/sholat jumat di dalam. Setengah jam disana, baru mulai ngaji, belum adzan. Saya bahkan sampai ketiduran di dalam. Lama kelamaan masjid mulai penuh, termasuk di tempat sholat wanita. Ternyata adzan Dzuhur dikumandangkan sekitar jam 13.30. Hahaha lama juga ya sis! Tau gitu kita makan siang dulu... Total waktu di Masjid Sultan ini sekitar 3 jam. Hihi.
Beres sholat Jumat, jalan-jalan sebentar ke Kampong Glam. Nggak lama karena panas terik dan kami lapar. Kita makan di restoran khas Pakistan di seberang Masjid Sultan. Total makan berdua $10, tapi mee goreng saya tidak habis karena rasanya yang kurang nikmeh dan terlalu berlebihan. Saya kira hanya akan sedikit lebih kuat dari mi Aceh, taunya setrong beneeer….
di restoran Kampong Glam. Cuma foto aja, nggak mampir karena rame bangets...
Nasi briyani ($6) yang cukup enak dan cocok di lidah. Mee goreng pesanan saya nggak usah diposting lah, syerem warnanya merah menyolok dan penuh saos. Hahaha.
MASJID SULTAN – GARDEN BY
THE BAY
Ini sebenernya tidak
terprediksi, sih. Saya pikir Garden By The Bay terakhir aja saat menjelang
malam, karena ada pertujukan supertree groove yang canciks banget.
Di itinerary kami
seharusnya naik MRT hijau dan turun di Raffles Place. Tapi kok jalan ke stasiun
MRT terasa pe-er banget ya… saya sih yang merasa pe-er, adik saya sepertinya biasa aja. Jadilah kita random naik bus di halte terdekat
(lupa bis nomor berapa), dengan harapan bisa sampai di Raffles Place juga. Ndilalah
kami malah turun di suatu halte (yang kemudian kami sadar itu adalah halte
Marina Bay Sands).
Kami sudah ambil
ancang-ancang mau naik bus lagi, ketika adik saya nengok dan menemukan tulisan ‘Garden
By The Bay’ dan diarahkan untuk naik lift. “Ayo kak!”, kata adik saya. Eh,
beneran nih? Saya grogi, karena lift ini nempel dengan area gedung Marina Bay
Sands yang mevvah itu. Kami yang kucel kayaknya bakal grogi kalo ujug-ujug masuk. Hahaha. Eeeh ternyata
bener, kami sudah sampai di area Garden By The Bay! Hahahaha. Tempatnya bagus,
dan sepertinya jauh lebih bagus kalau dikunjungi petang hari.
Sudaaah kucel sekalii... Jadi gini ya rasanya full aktivitas tanpa mandi pagi... Joss!
Duduk-duduk di bawah pohon di tengah area Garden By the Bay. Enak bangeet,
macamnya duduk di kursi malas dengan angin sepoi-sepoi. Pengen banget merem
sebentar! Kayaknya seru banget nih nonton Supertree Groove malem-malem sambil duduk disini!
GARDEN BY THE BAY –
MERLION PARK
Sebetulnya kepingin diem di satu tempat, sambil santai, ngemil, menikmati waktu
aja, istirahat aja hahaha. Tapi ada 1 lagi destinasi yang kepingin banget
didatangi adik saya, yaitu Merlion Park. Iyaaa memang gak afdol pertama kali ke
Singapura tanpa berfoto disini. Okeeee, akhirnya dari Garden By The Bay kami
naik MRT ke Raffles Place Interchange.
Di sini ketemu danau
yang bersih dan enak bangeeet kayaknya duduk-duduk manis menikmati angin di
sini… Sambil makan bakso pedes-pedes, kayaknya enak juga *ngarep*. Tapi adik
saya masih kekeuh mau Merlion. Kami tidak menemukan tanda-tanda ada Merlion
Park di sini, yang ada hanya jembatan-jembatan yang kokoh dan cukup oke untuk
foto disana. Kamipun tanya ke cici-cici pegawai di gedung sekitar stasiun
Raffles Place.
“Excuse me, do you know where Merlion Park is? Because there’s no information board…” tanya kita. Si embak tampak mikir… mikir…. Terus dengan antusias bilang: “Ooow, just go straight ahead, follow this line and you will find Merlion… I think it’s not too far, maybe only 15 minutes”. HOKEEEEH mari kita bulatkan tekad untuk ke sana!
“Excuse me, do you know where Merlion Park is? Because there’s no information board…” tanya kita. Si embak tampak mikir… mikir…. Terus dengan antusias bilang: “Ooow, just go straight ahead, follow this line and you will find Merlion… I think it’s not too far, maybe only 15 minutes”. HOKEEEEH mari kita bulatkan tekad untuk ke sana!
Bunga bougenvil pink ditemui di banyak titik di Singapura! Seneng bangetss lihatnya...
Akhirnya sampai di Merlion Park. Semuaaaa orang selfie... Sementara itu saya menikmati pemandangan aja sambil merenungi masa depan aku dan kamu... *dibanjur aer*
Yeps, 15 menit kemudian
kami sampai! Kemudian sadar, sebetulnya jarak satu tempat ke tempat lain
(sepertinya) tidak se-jauh yang dijalani. Tapi menjadi mutar muter karena kami
naik kendaraan umum, hehehehe. Yasudahlah, toh akhirnya sampai juga di Merlion
Park. Wooohooo! Isinya kebanyakan orang Indonesia juga siih… Di sini
kepingin beli eskrim, tapi satu scoop eskrim harganya sekitar $6, hmm yaa
mending beli di Sevel deh! Kemudian balik lagi ke stasiun Raffles Place
Interchange, ketemu convenience store dan kemudian beli satu liter (catet, satu
liter) jus mangga seharga $2,6.
Selanjutnyaaaa… pulang.
Ehhh, ke Malaysia! hihh rasanya mau extend ajaah trus sewa hotel…
Tapi uang SGD saya hanya cukup untuk dua kamar tipe dormitory di Singapura,
yang mana saya agak kurang sreg. He he he. Kemudian kamipun melanjutkan
perjalanan ke Malaysia. Detil lengkapnya sudah saya ceritakan di sini.
Gimana rasanya
backpackeran singkat di Singapura? Capek? Bangeet! Buat yang nggak biasa macam saya, membawa daypack 18 liter penuh muatan kesana kemari tidak disarankan. Entjok tshaaay.... Belum lagi sedang PMS, dan banyak jalan kaki. Tapi saya suka Singapura!
Well, seharusnya setiap destinasi dikunjungi lebih lama, jadi bisa eksplor lebih banyak. Sayangnyaaaa, waktu kami sedikit sekali di Singapura, jadilah singkat-singkat aja mampirnya. Insya Allah balik lagi dengan waktu lebih longgar, lebih santai dan lebih menikmati destinasi. Aamiin.
Well, seharusnya setiap destinasi dikunjungi lebih lama, jadi bisa eksplor lebih banyak. Sayangnyaaaa, waktu kami sedikit sekali di Singapura, jadilah singkat-singkat aja mampirnya. Insya Allah balik lagi dengan waktu lebih longgar, lebih santai dan lebih menikmati destinasi. Aamiin.
-----------
RINCIAN BIAYA JAKARTA - SINGAPURA berdua:
Pesawat Tiger Air CGK - SIN by Traveloka: Rp 750.000/berdua - dibayar H-2 bulan
Jajan eskrim di McD: $1,5
One day pass tourist ticket: $20/berdua
Sarapan di stasiun Harbourfront: $5/berdua
Beli oleh-oleh di Bugis Street: $15
Jajan minuman di Bugis: $2/2 gelas
Makan siang di depan Masjid Sultan: $10/berdua
Beli minuman: $4
Total biaya seharian di Singapura berdua: $57,5 (setara Rp 560.000)
6 comments