Saoto
Bathok Candi Sambisari, Soto Bathok Mbah Katro
Wow!
Akhirnya saya dan Esti sampai di tempat sarapan tujuan, Soto Batok belakang
Candi Sambisari. Rasanya seru sekali mengarungi Jogja dengan motor tanpa tahu
arah dan kebanyakan nebak. Dan akhirnya kami sampai di sini, makan soto bening
yang enak, sambil lihat sawah hijau, dan bayar lima ribu aja!
Kalau
jalan, pasang mata baik-baik. Begitu pula setelah melewati Bandara di sebelah
kanan jalan, mata harus awas dengan belokan ke Candi Sambisari di sebelah kiri.
Jangan seperti kami yang telat belok, kemudian kewalahan cari putaran dan
berputar jauuuuuh. Apalagi saya agak grogi karena motor-motor di jalan raya
sini ngebut-ngebut. Jadilah nggak sampe-sampe. Hahaha. Sebelum jalan-jalan ke Candi Prambanan, kami sempatkan sarapan dulu di sini.
Setelah
belok di jalan yang benar, kemudian kami melihat atmosfir jalan yang lebih
nyaman. Kawasan pemukiman yang tenang, banyak pohon dan asri. Lurus terus,
sampai mentok dan kita melihat Candi Sambisari yang letaknya lebih rendah dari
jalan, dikelilingi rumput hijau yang bersih asri. Kemudian belok kiri, dan
mengikuti jalan saja. Tepat di belakang Candi Sambisari, akhirnya ketemu juga
soto batok yang dicari.
Masih
jam 07.00 pagi itu, jalanan masih basah bekas hujan, hawa nya masih adem dan
matahari belum tinggi. Warung soto juga masih sepi, baru ada beberapa orang
termasuk kami. Di sini nggak ada buku menu, karena menu nya ya soto aja, nggak
ada pilihan makanan berat lain (kecuali mau makan tempe 25 biji ya).
Ini
bon pembayaran sekaligus daftar menunya. Iya, segini aja. Sarapan berdua hanya
Rp 14.500 sudah termasuk teh manis dan tempe. Pelayanannya cepat, karena di
dapur yang terletak di bagian depan, sudah berjejer ratusan mangkok batok kelapa
yang berisi nasi, tauge, dan irisan daging, sudah siap disiram kuah soto panas
dalam kuali. Tempenya garing dan gurih, nyesel deh cuma pesen satu. Hehe.
Semangkuk
soto berisi nasi, irisan daging, tauge dan kuah soto yang kuning bening. Nasi
nya pulen dan agak menggumpal, tapi nggak apa-apa karena dicampur. Kuahnya gurih
enak, dan saya tambahkan garam lagi supaya lebih yoih. Mangkoknya mungil
sekali, per orang mungkin butuh dua atau tiga porsi supaya kenyang beneran. Oh
iya, untuk harga lima ribu, potongan daging nya terbilang lumayan banyak lho. Enak
banget pagi-pagi menghangatkan perut dengan soto nikmat!
Biarpun
menunya murah dan menunya hanya soto, tapi Saoto Bathok Mbah Katro ini punya
lokasi yang nyaman, luas, dan bikin betah duduk lama. Bersama kami banyak
mahasiswa yang lagi sarapan sambil ngobrol santai. Tempat duduknya bisa pilih
yang berkursi atau lesehan. Ada juga fasilitas ayunan dan kamar kecil yang
bersih. Sayang, lantainya masih tanah, jadi kalau pakai sepatu harus hati-hati.
Sambil duduk, kami bisa melihat area sawah yang sedang hijau-hijaunya, berbaur
dengan matahari yang sinarnya mulai muncul. Cantiks!
Kunjungan
kami di warung soto Mbah katro ditutup dengan senyum manis mas-mas penjaga
parkir, yang sigap membantu mengambilkan motor, melepaskan kaitan helm di
spion, dan kemudian memberi kembalian Rp 1.000 saat saya berikan Rp 2.000.
Penjaga parkir yang sungguh bertanggung jawab.
Soto
mbah Katro cocok untuk sarapan maupun makan siang. Buka dari jam 06.00 – 16.00.
Patokannya persis di belakang Candi Sambisari, atau ketik saja di Google Map
untuk arahan langsung ke soto bathok Mbah Katro. Selamat sarapan!
Saoto
Bathok Mbah Katro
Utara
Candi Sambisari, Kalasan
Cabang: Candi Mendut Muntilan
Telepon:
081392144526 / 082136013072
Komentar