Konsultasi Fetomaternal di Gulardi Centre Jalan Kimia 5 Jakarta
Alhamdulillah, akhirnya kami masuk ke
trimester ketiga kehamilan. Di usia kehamilan kira-kira 28 minggu ini, saya dan
suami berniat untuk konsultasi dengan dokter spesialis fetomaternal di Gulardi
Centre, Cikini, Jakarta. Kami ingin lebih detil mendapat penjelasan dan
gambaran dari dokter mengenai kondisi Mbak G di dalam perut. Iiiihhh gak
sabaaarrr!
Alhamdulillah lagi, sejauh ini Mbak G selalu dalam keadaan baik. Dari hasil USG setiap bulan, perkembangannya baik dan sesuai milestone nya. Pernah satu kali saat saya dadakan ke Obgyn saat alergi kulit, dokter menyatakan jika berat si bayi masih dibawah rata-rata. Alhamdulillah pada USG selanjutnya dokter menyatakan kalau berat badannya normal. Itu ajasih, selebihnya, insya Allah mbak G tumbuh sehat sempurna. Aamiin.
Nah lalu kalau tak ada kondisi
khusus, buat apa ke dokter subspesialis Fetomaternal? Banyak pendapat sih soal
ini. Ada rekan saya yang menyarankan untuk minimal 1x konsultasi ke dokter
Feto. Alasannya supaya biar bener-bener yakiiiin kalau kondisi bayinya sehat. Namun
ada juga yang menganggap ‘buat apa ke Feto?’ kalau dokter kandungan yang biasa
kita kunjungi tidak merujuk kesana dan tidak menyampaikan hal-hal yang
mengkhawatirkan.
Naahhh kami masuk ke tim yang
pertama. Berhubung ini adalah anak dan kehamilan pertama, kami para calon emak
dan calon bapak ini agak clueless butuh insight lebih dari pakarnya. Insya
Allah ga ada yang mubazir, berlebihan, dan semoga bermanfaat sebagai persiapan
kita orang tua baru.
Terus, kenapa memilih Gulardi Center?
Alasannya karena denger-denger
dokter-dokter di sini termasuk ‘suhu’ nya Fetomaternal, jam terbang tinggi,
teliti dan pinter banget, serta harganya nggak terlalu tinggi. Katanyaaaa
yaaaa. Hihi.
Lokasinya juga dekat dengan kantor
saya di Menteng, jam praktik pagi, jadi bisa langsung cuss ke kantor.
Antriannya juga gak lebay kayak di RSIA. Alasan kedua ini juga sih yang lebih mendorong konsul kesini hihi.
Pertama-tama, saya daftar dulu via
telepon ke nomor 021-31924404. Niatan awal ingin konsul ke Dokter Sri
Pujiastuti yang praktik setiap hari Selasa pagi, namun karena baru telepon H-1,
kuota pasien Dr. Sri sudah penuh. Akhirnya saya daftar ke Dr. Yuditia Purwosunu
yang praktik di jam yang sama. Setelah daftar, saya baru tanya suami, boleh gak
konsul ke dokter laki-laki? Karena selama ini kami selalu pergi ke dokter
perempuan. Alhamdulillah langsung ACC. Sebetulnya Dr. Yudit juga praktik di Hermina Bekasi, tapi antrinya harus sabar banget!
Asli deh kami niat banget untuk
konsul ke sini. Gak biasanya jam 05.30 kami sudah rapi, bahkan sempat sarapan!
Langka banget inii hahaha. Yang biasanya ngantor pake KRL, hari itu kami
memutuskan untuk naik Go-Car dari Bekasi ke Cikini.
Lokasinya mudah banget ditemui. Kalau
dari arah Metropole-Megaria, sebelah kiri kita akan menemukan sungai. Persis
sebelum sungai ada belokan ke kiri, nah belok ke situ deh. Sekitar 200 meter
sudah ada kliniknya di sebelah kiri. Gulardi Centre ini posisinya berseberangan
terpisah sungai dengan RSCM Kencana, dan juga hanya 200 meter dari Klinik Mata
RSCM Kirana. Kalau naik KRL, bisa turun stasiun Cikini dan naik
kopaja/Ojek/Taksi sebentar.
Kami sampai di jam 07.00, gerbang
utamanya masih ditutup. Sekitar jam 07.40, mulai terlihat ada beberapa orang
masuk lewat pintu samping. Kami juga baru tahu kalau kita juga bisa langsung
masuk lewat situ dan daftar. Pokoknya jika pintu depan atau samping sudah
dibuka/ada orang, langsung masuk aja! Dari antrian pendaftaran, saya dapat nomor
2 untuk ketemu Dr. Yuditia gara-gara nggak sigap daftar hehe. Mbak-mbak
susternya ramah banget, dan meminta kita untuk sarapan dan buang air kecil
sambil menunggu dokternya.
Jam 08.00, dokter Yudit tiba di
klinik. Saya langsung familiar sama mukanya, karena sudah cari profilnya di Google
hehehe. Jam 08.15 nama saya sudah dipanggil masuk. Karena sudah baca-baca, saya
langsung tahu kalau begitu masuk akan diminta langsung rebahan dan bersiap
untuk USG atas/perut. Tanpa banyak cingcong, Dr. Yudit langsung menjelaskan
kondisi Mbak G di perut.
Penjelasannya mengenai kondisi jantung, paru-paru, letak jari, kepala, pantat, kaki, perut, dan lainnya.
Alhamdulillah, Dr. Yudit berulang kali menyebut kata “ini bagus, bu. Wah, bayi nya besar bu”. Begitu
alat USG mendeteksi wajah, Dr. Yudit komentar “ini mirip siapa ya mukanya?
Hidungnya mancung”. Hehehe, Alhamdulillah hidungnya ikut bapaknyaaa *emak
sungguh lega wkwk*
Selesai di USG, suster membantu saya
untuk bangun dari tempat tidur. Saya awkward kok nggak dipersilahkan duduk atau
apa ya, akhirnya saya duduk aja. Dokter Yuditpun duduk juga di kursinya di
hadapan saya. Agak bingung sih, kok dokter nggak nanya mana buku kontrol hamil
saya, ataupun komentar apaaaa gitu kan saya nungguin dooookkk hahaha.
Suster satu lagi yang memegang map
pasien lalu bilang “ada yang mau ditanyakan?” dengan nada terburu-buru. Seperti
biasa, momen seperti ini bikin saya suka lupa mau nanya apa padahal dari rumah
selalu disiapkan contekan pertanyaan hahaha. Beberapa yang sempat saya tanyakan
adalah tentang keluhan sakit punggung sejak bulan ke 4 dan sakit kepala sejak
awal kehamilan. Jari-jari saya juga sering kaku, terlebih saat bangun tidur. Tangan ketekuk dan susah digerakkan.
Dokter langsung menyarankan saya untuk
cek lab kadar vitamin D. Sambil tulis-tulis surat rujukan lab, beliau nanya
lagi, sebelumnya sudah pernah cek Ferritin nya? Langsung saya keluarkan hasil
lab Biomed dua bulan lalu. Eeh dokternya batal kasih surat rujukan lab, lalu
kasih saya resep aja. “ini kurang kalsium dan vitamin D,” katanya.
Suami saya juga sempat menanyakan,
amankah kebiasaan saya naik KRL dan naik turun tangga? Dokter bilang nggak
apa-apa. Sayapun tanya tentang beberapa mitos kehamilan trimester 3 yang
katanya perut perlu dipijat supaya cepet ‘muter’ ke jalan lahir, katanya juga
nggak perlu, biarkan semua alami aja. Hehehe.
Setelah itu…. Suster pemegang map
langsung mengucapkan closing statement yang membuat saya dan suami bengong. “oke,
kalau sudah tidak ada yang ditanyakan lagi, silahkan resepnya bisa ditebus di
depan ya bu. Terima kasiiiihh”. Obhaiiiikk, singkat kali pertemuan kita Dok!
Ehem, saya sudah paham sih kalau Dr.
Yudit punya suara yang pelan dan kalem, gak banyak ngomong, pembawaannya
tenang. Saya juga sudah tanya-tanya ke Ajeng, pasien Dr. Yudit di Hermina Bekasi. Tapi asliii saya nggak sangka kalau konsultasi pagi itu akan sangat
sebentar! Hahaha.
Tapi saya lihat lagi sosok Dr. Yudit,
beliau gelar akademisnya banyak bangeeet, dengan pengetahuan yang segitunya,
saya yakin dia pasti udah ‘biasa’ nanganin segala keluhan pasien tanpa harus
banyak nanya, dan saya percaya dia. Ciye, hehe.
Lagipula saya senang, seakan dapat
solusi tentang keluhan saya sakit kepala dan punggung. Di dokter sebelumnya,
dokter menenangkan saya dengan kalimat “itu biasa bu… namanya juga perubahan hormon”.
Baru tahu kalau ternyata masalahnya ada pada kalsium dan vitamin D. Padahal
yaaaa kayaknya saya ngerasa sudah cukup minum susu dan sering kena vitamin D,
tapi rupaya di saya itu belum cukup.
Dokter Yudit meresepkan saya:
Easycal 2x2 pagi dan siang
Vitamin D 5000iu 1x siang
Ascardia 1x pagi
Agak kaget juga dengan dosis Easycal
yang diresepkan, dari yang biasa saya konsumsi 1 tablet sehari eeeh sekarang
dikali 4! Vitamin D nya juga tinggi sekaliii.
Total pembayaran di Klinik
Fetomaternal Gulardi Centre:
Biaya habis pakai: Rp 100.000
Jasa medis: Rp 350.000
Pemeriksaaan USG: Rp 350.000
Administrasi: 50.000
Vitamin D 5000 iu: Rp 180.000
TOTAL: Rp 1.030.000
Obat saya dalam satu hari.
Disimpan di satu wadah supaya nggak lupa
Dua obat lainnya yaitu Easycal dan
Ascardia saya tebus di Apotek umum dengan total harga Rp 688.000. Wow banyak
yaaaaa…. Hihi. Tapi insya Allah demi kehamilan yang lebih sehat dan bugar!
Sayapun pulang dengan membawa map Obstetrics Report berisi hasil pemeriksaan
dan 6 lembar foto USG.
Tambahan:
Malam sebelumnya saya cari ATM
karena informasi yang didapat dari blog-blog, Gulardi Centre hanya terima
pembayaran dengan cash. Tapi saat kesana, di meja pendaftaran ada kok mesin
swap untuk BCA dan Mandiri. Aman deeeh gak perlu bawa cash banyak-banyak.
Kalau datang kepagian juga bisa
sarapan dulu, ada tukang bubur ayam, nasi uduk serta di seberangnya persis ada
Mie Ayam Kebidanan RSCM. Kalau nggak inget udah sarapan di rumah sih pasti udah
mampir hehehe.
Komentar