Ide Foto Maternity Simpel di Rumah, Pakai Handphone Aja!
Beberapa waktu lalu, ada sebuah
postingan Instagram akun keuangan yang menyebut perkiraan biaya hamil dan
melahirkan. Disitu disebutkan jika budget maternity photoshoot sudah
berjuta-juta sendiri. Ah masa sih? Iiihh gak juga! Saya dan suami baru aja bikin
photoshoot sendiri di rumah, berdua, dengan modal kamera handphone aja!
Budgetnya super minim tapi hasilnya cukuplaaah untuk lucu-lucuan bedua
pasangan.
Penting ga penting maternity
photoshoot sebenernya balik lagi ke orang masing-masing sih. Sama halnya
seperti foto pre-wedding, post-wedding, honeymoon, dan lainnya. Ada yang bilang
gak penting-penting amat, ada yang kudu banget sampe bikin budget khusus, ada
juga yang males lah gak prinsip gitu. Bebas dong ya.
Begitu juga dengan saya dan
suami. Penting apa enggak? YA BIASA AJASIH. Hahaha. Tapi kami sama-sama tipe yang gak yakin bisa luwes kalo difotoin orang, apalagi kalo keliatan orang lain dan disuruh gaya macem-macem. Akhirnya di kehamilan usia ke 28, saya ngajak doi
foto-foto sendiri. Kan insya Allah momen hamil anak pertama ini akan terlewati, jadi
daripada nyesel kenapa ga foto mendingan kita cuuus foto deh!
Foto sendiri tuh banyak keuntungannya. Dari segi budget sih pasti. Tapi ada juga yang lain: kami jadi gampang revisi pose, muka, dan gesture. Tampak gendut, gembrot, senyum nanggung? Tinggal ganti gayaa gausah pake ga enak segala dan sok ekspresif padahal kami kaku bener orangnya. Kayaknya terlalu malas untuk diabadikan dengan pose yang 'nggak kami banget'.
Foto sendiri tuh banyak keuntungannya. Dari segi budget sih pasti. Tapi ada juga yang lain: kami jadi gampang revisi pose, muka, dan gesture. Tampak gendut, gembrot, senyum nanggung? Tinggal ganti gayaa gausah pake ga enak segala dan sok ekspresif padahal kami kaku bener orangnya. Kayaknya terlalu malas untuk diabadikan dengan pose yang 'nggak kami banget'.
Satu-satunya hal yang kami upayakan untuk foto ini adalah: nyari tukang cukur Asgar yang nggak pake antri. Hahaha. Alasannya karena rambut suami udah acakadul dan tiap pulang kantor, suami saya udah capek buat mampir Asgar dan mau langsung pulang. Akhirnya di suatu Minggu pagi, kami muter-muter nyari pangkas rambut yang nggak perlu antri.
Sudah cukur, trus apa?
Persiapannya adalah matching-in baju. Kira-kira baju apa yang kita bisa senada
dan bikin kami nyaman. Gak banyak cingcong, langsung sepakat sama-sama pakai
baju warna hitam. Kemudian kami langsung cuss mandi, lalu saya dandan dan
jilbaban, doi juga sisir-sisir rambut.
Kami juga sudah punya foto
referensi, maternity photo nya Raditya Dhika dan Anisa Aziza serta beberapa artis
lain. Simpel, gak lebay, tetap jadi diri sendiri dan kurang lebih bisa kita
praktekkan.
Kurang lebihnya, berikut alat dan
properti yang dipakai:
- Kamera handphone, kami pakai Xiaomi Mi 8 SE
- Tripod mini dan U holder, beli di Tokopedia Rp 10.000
- Bluetooth timer, beli pas honeymoon 2017, harganya sekitar Rp 50.000 plus tongsis Yunteng
- Meja makan untuk tempat meletakkan tripod
- 3 kardus sepatu supaya tripod lebih tinggi
Kami memanfaatkan fitur ‘Portrait’
di kamera untuk background yang akan otomatis menghasilkan tampilan yang blur.
Jangan lupa kencangkan volume timer di handphone agar terdengar suara countdown
hitungannya. Juga penting banget ternyata pake Bluetooth timer, karena bikin
kita ga perlu bolak-balik pencet kameranya.
Untuk lokasi foto, kebetulan sejak
punya rumah tahun 2018, saya memang membuat semacam ‘taman’ dalam rumah. Satu
sudut dinding menjadi center of attention dengan daun rambat imitasi. Dulu saya
beli online dengan harga per helai Rp 8.000 – Rp 12.000, lalu dipasang sekalian
oleh abang tukang bangunan. Di bagian atasnya, digunakan genteng transparan
agar pencahayaan dalam rumah optimal.
Nah saat foto, kami sengaja
mengambil waktu pukul 12.30 supaya cahayanya optimal. Tak lupa untuk menambah
lagi pencahayaan dengan lampu ruangan. Panas ngga? Oh enggak kaka, kan udah
nyalain kipas angin biar sepoi-sepoi hehehe.
30 menit aja sesi fotonya sampai
akhirnya kami merasa cukup. Foto di retouch sedikit dengan aplikasi Snapseed
supaya lebih optimal. Ini beberapa foto yang diambil dengan Xiaomi Mi 8 SE
dengan mode portrait, lalu diedit dengan Snapseed – Looks – Morning, crop-crop
dikit, selesaaai!
Jadi budgetnya berapa?
Rp 4.000 untuk sari kacang ijo,
Rp 15.000 untuk cukur di Pangkas Rambur Asgar, dan
Rp 15.000 untuk cukur di Pangkas Rambur Asgar, dan
Rp 32.000 untuk GoFood makan siang
ayam geprek.
UDAH HAHAHAHA.
Komentar